Selasa, 24 Desember 2013

Turunkan Resiko Stroke Dengan Tomat

Image-61Turunkan Resiko Stroke Dengan Tomat. Berbahagialah mereka yang gemar menyantap buah tomat. Hasil penelitian para ahli dari Filandia menunjukkan, orang yang gemar makan tomat mungkin memiliki risiko lebih rendah untuk terserang stroke.
Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology, para ahli dari University of Eastern Finland di Kuopio meneliti sekitar 1.000 orang tua. Riset menemukan, mereka yang memiliki kadar antioksidan lycopene yang relatif tinggi di dalam darahnya, lebih kecil kemungkinannya terserang stroke selama dua belas tahun ke depan.

Lycopene adalah zat kimia yang memberi warna merah pada makanan seperti tomat, cabe merah, semangka dan pepaya. Bagi kebanyakan orang, tomat adalah sumber terbaik lycopene.

Pimpinan riset Jouni Karppi, menyatakan lycopene adalah "antioksidan yang ampuh". Artinya, zat tersebut mampu membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang akhirnya dapat mengarah kepada penyakit. Penelitian di laboratorium juga menunjukkan, lycopene membantu memerangi peradangan dan pembekuan darah, dan mungkin lebih baik dalam proses tersebut dibandingkan antioksidan lain.

Dalam studi tersebut, Karppi dan timnya melibatkan 1.031 orang berusia 46 sampai 55 tahun.  Tingkat lycopene, alpha- dan beta-carotene, dan vitamin E serta A setiap relawan diukur. Dalam kurun waktu 12 tahun, tercatat ada 11 kasus stroke di antara 25 persen relawan dengan tingkat lycopene tertinggi, dibandingkan dengan 25 kasus di antara 25 persen relawan dengan tingkat paling rendah.

Walau begitu, peneliti lainnya berpendapat bahwa rendahnya risiko stroke tidak semata-mata hanya karena faktor lycopene. Kemungkinan ada hal lain pada relawan dengan kadar lycopene tinggi yang dapat menjelaskan mengapa risiko mereka menjadi lebih rendah.

"Studi seperti ini menarik, tapi memiliki keterbatasan yang signifikan," kata Larry Goldstein, Direktur Duke Stroke Center dan profesor di Duke University Medical Center di Durham, North Carolina.
Ada kelemahan lain dari penelitian tersebut, seperti minimnya informasi mengenai pola diet responden secara keseluruhan. Padahal itu dapat menjelaskan mengapa lycopene berkaitan dengan risiko stroke yang lebih rendah.

Namun demikian, Karppi menyatakan, temuan ini mendukung saran pentingnya mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran. Dan hal itu pun diamini oleh Goldstein.

"Temuan ini memang memperkuat saran saat ini agar orang mengkonsumsi makanan yang seimbang dengan baik, melalui buah dan sayuran," kata Goldstein.

"Jika anda ingin memakan tomat sebagai bagian dari itu, tak apa-apa," kata Goldstein.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar